Daily Forex & Gold, Review and Analysis

06 Januari 2015

Market Review

- Euro melemah kelevel terendah dalam 9 tahun terakhir terhadap dolar pada hari Senin oleh kekhawatiran investor akan kemungkinan keluarnya Yunani dari zona Eropa, dan oleh spekulasi bahwa ECB akan segera mulai melakukan pembelian obligasi secara besar-besaran.

- Sterling kembali melemah dan menyentuh level terendah dalam 17 bulan terhadap dolar setelah data menunjukkan aktivitas konsruksi di Inggris mengalami penurnan diluar perkiraan ekonom, memberikan bukti tambahan melambatnya pemulihan ekonomi.

- Emas menguat tipis oleh pelemahan bursa saham global akan prospek Yunani di zona Eropa dan kejatuhan harga minyak, serta oleh pemblian fisik menjelang Tahun Baru Imlek di China.

Fokus Market Minggu ini ; Data2 Fundamental Ekonomi, Masalah Yunani, Data NFP AS.

Major data hari ini: Service PMI, UK; ISM Non Manufacturing, AS.

Technical Analysis

EUR/USD

Euro diperkirakan kembali berkonsolidasi sebelum melanjutkan pelemahannya. Resistance saat ini di sekitar 1.1975, 1.2000, 1.2060 Support disekitar 1.1900, 1.1875-80, 1.1830.

Major Trend : Down

Medium Trend : Down

Minor Trend : Neutral/Down

Perkiraan Range : 1.1850 - 1.1985

Rekomendari: Sell di 1.1970, stop diatas 1.2020 target 1.1875.

GBP/USD

Sterling diperkirakan kembali berkonsolidasi sebelum melanjutkan pelemahannyai. Support saat ini ada disekitar 1.5240, 1.5205-10, 1.5160, Resistance terdekat saat ini disekitar 1.5320, 1.5350, 1.5385

Major Trend : Down

Medium Trend : Down

Minor Trend : Neutral/Down

Perkiraan Range : 1.5180 - 1.5300

Rekomendasi: Sell disekitar 1.5290, stop diatas 1.5340., target 1.5200.

USD/JPY

Dlr/yen masih diperkirakan bergerak netral hari ini. Support terdekar 118.85, 118.55, 118.25. Resistance disekitar 119.50, 119.80, 120.15

Major Trend : UP

Medium Trend : Neutral

Minor Trend : Neutral

Perkiraan Range : 118.60 – 119.80

Rekomendasi: Buy disekitar 118.75, stop dibawah 118.35, target 119.70.

USD/CHF

Dlr/chf diperkirakan netral cenderung bullish hari ini. Resistance saat ini disekitar1.0110, 1.0135, 1.0175 , sedangkan support disekitar 1.0015, 0.9960, 0.9920.

Major Trend : Up

Medium Trend : Up

Minor Trend : Neutral

Perkiraan Range : 1.0015- 1.0120

Rekomendasi: Buy disekitar 1.0030, stop dibawah 0.9985, target 1.0110.

AUD/USD

Aussie diperkirakan bergerak netral hari ini. Resistance disekitar 0.8160-75, 0.8200-05, 0.8235, sedangkan support disekitar 0.8105, 0.8080, 0.8035.

Major Trend : Down

Medium Trend : Down

Minor Trend : Neutral

Perkiraan Range : 0.8085 – 0.8185

Rekomendasi: Sell disekitar 0.8170, stop diatas 0.8210, target 0.8100.

XAU/USD

Gold diperkirakan bergerak netral hari ini. Resistance saat ini di 1207-08, 1213, 1217, 1223, sedangkan support disekitar 1199, 1194, 1191, 1187.

Major Trend : Down

Medium Trend : Neutral

Minor Trend : Neutral

Perkiraan Range : 1187 – 1210

Rekomendasi: Sell disekitar 1208, stop diatas 1215, target 1192. Atau Buy disekitar 1192 stop dibawah 1185, target 1205.

No comments:

TRADING PLAN

TRADING PLAN

Banyak trader yakin bahwa setelah memiliki pengetahuan tentang trading Forex/Komoditi dan mengetahui cara menganalisa berita pasar dan chart, maka sudah bisa meramal/memprediksi pergerakan harga, sehingga banyak trader berani mengambil posisi beli maupun jual dengan hanya berdasarkan sekelumit pemahaman yg diketahuinya tsb.

Fakta menunjukkan hal yg berbeda, banyak trader pada saat pelatihan/paper trading atau simulasi trading, mampu memberikan hasil yg baik, tetapi setelah turun ke pasar yg riil, hasil tradingnya berakhir dengan kerugian. Hanya relatif sedikit trader yang mampu menghasilkan keuntungan secara konsisten dari waktu ke waktu.

Ada pendapat bahwa memahami cara menganalisa pasar dengan benar, hanya merupakan sebagian dari strategi dalam trading. Banyak trader mengharapkan bahwa apabila bisa menganalisa pasar secara benar, maka sudah bisa menghasilkan keuntungan demi keuntungan dalam trading. Kenyataanya, keyakinan tersebut sangatlah berbeda dan tidak sesuai seperti apa yang diharapkan.

Keuntungan secara konsisten dalam trading sangatlah banyak dipengaruhi oleh faktor psikologis dari si trader sendiri, selain pemahaman mengenai analisa pasar dan grafik.

Sifat tidak sabar, serakah, takut, panik, tidak disiplin serta perasaan-perasaan seperti kecewa, frustasi, keinginan utk cepat-cepat mengembalikan kerugian, adalah hal-hal yang mewarnai pola trading seseorang yg pada akhirnya akan menentukan hasil akhir dalam trading, apakah profit atau loss. Karena itu sering kita mendengar adanya suatu istilah dikalangan pasar “trader is born and not made”. Istilah tersebut tidak sepenuhnya benar tetap ada unsur kebenarannya. Rugi dalam trading merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan namun, semua tradier mau tidak mau akan mengalami dan menerima kenyataan itu.

Dalam situasi yg sebenarnya, kerugian dalam trading dapat digolongkan menjadi 2 kelompok, yaitu, kerugian karena kesalahan analisa/pandangan terhadap pasar, sedangkan kelompok yang lain adalah karena pola trading dan karakter pribadi dari trader tersebut yg terlalu yakin akan pendapatnya, overtrade, membiarkan kerugian berlarut-larut, tidak ada batasan resiko dan target objektif, menggunakan feeling, mengambil keuntungan dalam jumlah kecil sementara kerugian pada umumnya lebih besar.

Jadi untuk menjadi seorang trader yg baik, selain harus memahami mengenai analisa pasar baik berdasarkan Fundamental maupun Technical, juga sangat perlu memahami diri sendiri secara psikologis. Karena pada kenyataanya, faktor psikologis memegang peranan yang sangat penting dalam trading yakni mencapai 80-% sedangkan skill hanya 20%.

Namun demikian, kesiapan mental/psikologis dan pemahaman analisa pasar saja belumlah cukup menjadi modal untuk memulai trading. Ada faktor lain yg tidak kalah pentingya yang menjadi acuan bagi seorang trader sebelum memulai aktifitas tradingnya, yakni wajib memiliki Trading Plan.

Apakah Trading Plan itu?

Trading Plan ibarat rambu lalu lintas, dimana rambu-rambu lalu lintas merupakan tanda-tanda yang dipasang di jalan dengan tujuan untuk mengurangi resiko kecelakaan lalu lintas. Walaupun sudah dipasangi rambu-rambu lalu lintas, namun, tak dapat dihindari bahwa masih saja terjadi kecelakaan lalu lintas. Dapatkah kita bayangkan bagaimana jika tidak ada rambu lalu lintas di jalan raya? Tentu kecelakaan lalu lintas akan sangat sering terjadi.

Demikian halnya dengan Trading Plan, tidak adanya Trading Plan akan membuat hasil trading lebih banyak dipengaruhi oleh faktor “luck” jika terjadi profit, dan suatu hal yg “wajar” jika terjadi loss. Jadi jangan setelah masuk pasar baru ditentukan target objektifnya atau batasan resikonya.

Trading Plan adalah suatu system terpadu yang harus dijalankan secara konsisten dan disiplin. Didalam Trading Plan tersebut, termasuk didalamnya antara lain adalah Money Managemant, Risk Management, penentuan Entry & Exit Level, dan Stop Loss.

Bagian lain yang tak terpisahkan dari Trading Plan adalah sistim trading yang digunakan, apakah menggunakan sistem price action seperti breakout trading, support & resistance, pola harga, maupun dengan menggunakan tambahan indicator sebagai alat pendukung seperti misalnya menggunakan Stochasic, MACD, Bollinger Band, Parabolic Sar, Williams %R, Momentum, dll, setiap sistem trading mempunyai keunggulan masing-masing. Sistem trading price action dapat diaplikasikan dalam kondisi market apapun namun frekwensi penggunaanya tidak terlalu banyak. DIlain pihak, kalau menggunakan tambahan indikator, suatu indicator tidak dapat diaplikasikan dalam setiap kondisi pasar, sehingga diperlukan kejelian dan kemampuan untuk dapat melihat setiap perubahan yang terjadi pada pergerakan pasar supaya dapat disesuaikan dengan indicator yang dipakai. Padahal kondisi pasar saat ini sangatlah dinamis, sewaktu-waktu dapat berubah.

Namun demikian, apapun ssitemnya, penggunaan sistem secara konsisten dan disiplin dalam bentuk suatu Trading Plan, sangatlah mempengaruhi hasil akhir dari suatu trading yang ingin dicapai.

Money Management

Yang dimaksud dengan Money Management disini adalah pengelolaan modal investasi dalam bertransaksi, yakni dari sejumlah dana yang di investasikan, dana yang digunakan untuk trading bagi seorang pemula maksimal sebesar 10% dari jumlah deposit atau equity. Misalnya jumlah deposit/equity sebesar USD 30.000, maka dana yg ditransaksikan sebaiknya maksimal 3 lot.(asumsi margin 1 lot = USD 1.000). hal ini sangat penting untuk mencegah kerugian terjadi akibat overtrade (overlot).

Risk Management

Adalah batasan resiko yang harus diambil dalam setiap kali melakukan transaksi. Hal ini sangat penting untuk menghindari terjadinya kerugian yang berlarut-larut. Dalam setiap kali melakukan transaksi, seorang trader harus mempunyai batasan resiko yang siap diterima jika pergerakan harga yang terjadi berlawanan dengan posisi yang diambil. Ada sebagian trader yang menggunakan batasan resiko berdasarkan margin atau jumlah dana tertentu, sementara sebagian lain menggunakan batasan resiko berdasarkan sejumlah point tertentu. Ada 3 strategi batasan resiko yakni Stop Loss, Cut & Switch/Reverse, dan Average.

Entry & Exit Level

Sebelum mengambil suatu posisi trading, seorang trader harus melakukan analisa pasar dari sisi Fundamental maupun Technical. Dimulai dari mengidentifikasi trend, maksudnya ialah setelah mengetahui trend baru bisa menentukan posisi yang akan diambil, apakah buy atau sell atau stay away. Setelah menentukan posisi yang akan diambil, kemudian kita menentukan kisaran harian sekaligus menentukan mana area Support dan area Resistace. Selanjutnya ditentukan level entrynya dimana dan level exitnya dimana. Setelah itu, tentukan level batasan resiko atau stop loss. Besaran jumlah resiko stop loss ini sangat tergantung dari entry levelnya. Semakin baik entry levelnya, semakin kecil jumlah resikonya.

Stop Loss Order

Mengapa Stop Loss?

- Seorang trader yg sukses selalu mengguakan stop loss dalam trading

- Stop bukan merupakan mental stop tetapi stop yang dibuat adalah benar-benar stop dipasar. Tidak ada pengecualian pada aturan ini sebab, jika tidak mengikuti aturan ini, cepat atau lambat pasar akan memakan kita.

- Stop loss order akan mem’proteksi’ keuntungan jika kita benar dan membatasi kerugian jika kita salah.

- Jika kita menggeser level stop loss, geserlah kearah trend yang ada, jangan sekali-kali melawannya.

- Pertanyaan yang terpenting adalah pada level berapakah kita memasang stop loss order?

Technical Stop

Stop Loss orser tidak asal pasang namun harus selalu mengacu pada level-level tertentu berdasarkan analisa pasar.

Untuk posisi Long/Buy

- Dibawah low terakhir

- Dibawah support

- Dibawah trading range

- Dibawah trendline

- Dibawah low 1 minggu atau dari bulan lalu

Untuk posisi Short/Sell

- Diatas high terakhir

- Diatas Resistance

- Diatas trading range (kisaran harian)

- Diatas garis trend

- Diatas high 1 minggu atau dari bulan lalu

Jika tidak satupun dari level technical stop diatas yang dapat digunakan pada strategi resiko trading anda, maka apa tindakan anda? Jangan membuka posisi !

Faktor-faktor Psikologi di Pasar/Trading Tips

- Setiap mengambil posisi, kita dihadapi oleh alternative mendapat keuntungan atau kerugian (exposure). Ukurlah batas kemampuan anda agar jangan sampai kerugian tersebut akan mengganggu keuangan usaha atau keluarga.

- Ketahuilah pribadi anda, apakah anda termasuk orang yang mampu mengendalikan emosi dan dapat tidur dengan nyenyak meskipun ada posisi? Meskipun kemampuan dan disiplin dalam trading ini dapat dikembangkan, namun, kunci keberhasilan seorang trader adalah tidak terpengaruh oleh emosi (jangan pakai perasaan dalam trading).

- Don’t over commit: kebiasaan para trader adalah berusaha menyiapkan margin 3 kali dari jumlah yang harus disediakan. Kurangilah posisi anda jika perlu. Kekurangan margin dapat mengakibatkan anda harus terpaksa melikuidasi posisi yang terbukan dengan menderita kerugian.

- Jangan serakah: tetaplah pada target keuntungan semula yg telah ditentukan. Memang setiap trader ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar, namun adakalanya keuntungan yang ada ditangan hilang karena keserakahan.

- Jangan cepat berubah pikiran : sebelum trading atau ambil posisi, tetapkan dulu trend dan proyeksi dari asset yang akan anda beli/jual. Jika anda ragu-ragu, jangan ambil posisi. Anda dapat menganalisa trend dari asset dari chart, fundamental maupun sentiment market pada saat itu. Cari second opinion sebagai bahan masukan, namun tidak harus merubah pikiran.

- Jika anda merasa posisi yang telah diambil salah, jangan ragu-ragu untuk mengakui kesalahan. Ambil tindakan cut loss atau mengambil posisi baru yang berlawanan (cut & switch/reverse).

- Apabila anda merasa bahwa trend asset yang anda beli justru mengalami penurunan tetapi diperkirakan tidak akan turun terlalu jauh dan akan kembali berbalik menguat, maka anda dapat mengambil strategi average, yaitu membeli lebih murah di level yang lebih rendah.

- Don’t follow the crowd: apabila semua pasar telah berubah kesatu arah atau mempunyai asumsi pergerakan harga ke arah yang sama, mungkin saatnya anda berhati-hati.

- Jangan mengambil terlalu banyak posisi: anda dituntuk untuk mengetahui dengan baik pergerakan suatu asset dari berbagai aspek. Makin banyak item asset yang anda perjualbelikan maka semakin sulit untuk mengantisipasi pergerakan dari masing-masing asset karena terbatasnya informasi yang mampu kita analisa.

- Apabila anda mengambil posisi, jangan lakukan sekaligus dalam jumlah yang banyak pada satu harga. Buatlah ‘trading pyramid’ yaitu menambah posisi secara bertahap namun dalam jumlah yang lebih kecil.

- Mengambil keuntungan terlalu cepat akan mengurangi kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. “let the profit run”. Trader yang baik tidak mengambil keuntungan karena sudah ‘untung’ tapi perlu ada alas an yang mendasarinya.

- Jangan biarkan kerugian yang terjadi berlarut-larut dan terbiasalah dengan kerugian apabila itu perlu. “sometime you gain and sometime you loose”. Gunakan stop loss order untuk membatasi kerugian yang mungkin timbul.

Good luck & happy trading ...

jeffryderey@gmail.com

Daily Forex & Gold, Review and Analysis

No comments:

Post a Comment

Blog Archive

Disclaimer